Friday 9 October 2015

Seni & Kebudayaan Suku Betawi

Kebudayaan suku Betawi merupakan kebudayaan asli kota Jakarta.
Kebudayaan suku Betawi terbentuk akibat akulturasi (pencampuran) berbagai kebudayaan yang telah ada sebelumnya, dengan sikap keterbukaan orang Betawi dan penghargaan tinggi terhadap perbedaan juga turut mempercepat akulturasi tersebut.

 

Karena akulturasi itu, kebudayaan suku Betawi dapat dikelompokkan berdasarkan pengaruh kebudayaan-
kebudayaan asal yang membentuknya, yaitu :

  • Kebudayaan yang terbentuk karena pengaruh kebudayaan Arab dan Melayu, seperti alat musik Samrah, Rebana dan Marawis.
  •  Kebudayaan yang terbentuk karena pengaruh kebudayaan Cina, seperti tari Yapong, Lenong, tari Cokek, Gambang Kromong, dan Topeng Betawi.
  •  Kebudayaan yang terbentuk karena pengaruh kebudayaan Portugis dan Belanda, seperti Keroncong Tugu dan Tanjidor.
Kebudayaan suku Betawi bisa jadi menjadi kebudayaan terkaya di Indonesia. Mengingat akulturasi pada suku ini sangat banyak. Tidak mengherankan jika kebudayaan suku Betawi dapat menarik minat pendatang untuk tinggal di Jakarta untuk berlangsungnya kebudayaan Betawi secara turun-temurun.


 

Seni dan Budaya asli Penduduk Jakarta atau Betawi dapat dilihat dari temuan arkeologis, semisal giwang-giwang yang ditemukan dalam penggalian di Babelan, Kabupaten Bekasi yang berasal dari abad ke 11 masehi. Selain itu budaya Betawi juga terjadi dari proses campuran budaya antara suku asli dengan dari beragam etnis pendatang atau yang biasa dikenal dengan istilah Mestizo .
Sejak zaman dahulu, wilayah bekas kerajaan Salakanagara atau kemudian dikenal dengan "Kalapa" (sekarang Jakarta) merupakan wilayah yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara, Percampuran budaya juga datang pada masa Kepemimpinan Raja Pajajaran, Prabu Surawisesa dimana Prabu Surawisesa mengadakan perjanjian dengan Portugal dan dari hasil percampuran budaya antara Penduduk asli dan Portugal inilah lahir Keroncong Tugu.

Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak tersingkirkan oleh penduduk pendatang. Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke wilayah-wilayah yang ada di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Budaya Betawi pun tersingkirkan oleh budaya lain baik dari Indonesia maupun budaya barat. Untuk melestarikan budaya Betawi, didirikanlah cagar budaya di Situ Babakan.

Bahasa

Bahasa Betawi adalah bahasa kreol (Siregar, 2005) yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-unsurbahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutamabahasa Belanda dan bahasa Portugis. Bahasa ini pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya. Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur linguistik penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan awalan me-, penggunaan akhiran -in (pengaruh bahasa Bali), serta peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /ɛ/ pada beberapa dialek lokal.

Musik

Berikut seni musik masyarakat betawi :

1. Seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa
2. Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab
3. Orkes Samrah berasal dari Melayu
4. Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab
5. Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an
6. Seni Lenong
7. Gambang Kromong
8. Rebana Tanjidor
9. Keroncong
10. Lagu tradisional "Kicir-kicir".

Tari

Seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur-unsur budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Seperti :

1. Tari Topeng Betawi
2. Yapong yang dipengaruhi tari Jaipong Sunda
3. Cokek, tari silat dan lain-lain.

Drama

1. Lenong
2. Tonil

Cerita rakyat

Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta adalah :

1. Si Pitung
2. Jagoan Tulen atau si jampang
3. Nyai Dasima
4. Mirah dari Marunda
5. Murtado Macan Kemayoran
6. Juragan Boing

Senjata tradisional

Senjata khas tradisional Jakarta adalah bendo atau golok.

Rumah tradisional

Rumah tradisional Betawi adalah rumah kebaya

Kepercayaan

Sebagian besar Orang Betawi menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen Protestan dan Katolik juga ada namun hanya sedikit sekali.
Makanan Khas Betawi

Masakan

Masakan khas masyarakat Betawi adalah gabus pucung, laksa betawi. sayur babanci, sayur godog, soto betawi, ayam sampyok, asinan betawi, dan nasi uduk.

Kue-kue

Kue-kue khas masyarakat Betawi adalah kue cucur, kue rangi, kue talam, kue kelen, kue kembang goyang, kerak telor, sengkulun, putu mayang, andepite, kue ape, kue cente manis, kue pepe, kue dongkal, kue geplak, dodol betawi, dan roti buaya.

Minuman

Minuman Khas Betawi contohnya adalah es selendang mayang, es goyang, dan bir pletok.

Sebagai salah satu generasi masa kini penerus suku betawi, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk terus melestarikan dan mengembangkan Budaya Suku Betawi agar tidak punah & tersisih di Era Globalisasi ini.
Sekian dari saya, Terima Kasih sudah meluangkan waktu anda untuk membaca tulisan ini. :)

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi
http://www.myndhara.com/2015/08/terbentuknya-kebudayaan-suku-betawi.html 

No comments:

Post a Comment