Tuesday 14 October 2014

Pengertian Penduduk, Budaya & Masalah Serta Solusi nya.

Nama : Chandra Achmad Yanuar

NPM  : 12114322

Kelas  : 1KA39


Kali ini kita akan membahas mengenai Pengertian Penduduk, Budaya & Masalah Serta Solusinya.
Check This Out ! ;)


1. Pengertian Penduduk

Penduduk diartikan sebagai orang yang tinggal dan berdomisili untuk jangka waktu yang relatif lama di suatu daerah tertentu. Sedangkan warga negara diartikan sebagai penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai warga negara itu. Selain dibedakan menjadi penduduk dan warga negara, pendapat lain ada yang membedakan rakyat menjadi dua, yakni penduduk asli dan penduduk tidak asli (orang asing). Mungkin kedua hal tersebut biasa kita sebut dengan WNI (Warga Negara Indonesia) dan WNA (Warga Negara Asing).
Setelah mengetahui secara singkat perbedaan penduduk dan warga negara, sekarang kita mempelajari tentang pengertian penduduk menurut para ahli. Berikut ini pengertian-pengertiannya.
Menurut Jonny Purba, penduduk adalah orang yang matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu. Menurut Srijanti & A. Rahman, penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut. Menurut Ahmad Yani & Mamat Rahmat, penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara. Menurut Waluyo, Suwardi, Agung Feryanto, Tri Harhanto, penduduk merupakan potensi, tetapi sekaligus beban bagi suatu daerah. Menurut P.N.H Simanjuntak, penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara. Menurut Dr. Kartomo, penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu, terlepas dari warga negara atau bukan warga negara. Menurut AA Nurdiman, penduduk adalah mereka yang menetap dan berdomisili dalam suatu negara. Menurut Sri Murtono, Hassan Suryono, Martiyono, penduduk adalah setiap orang yang berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara dalam waktu yang cukup lama. Menurut TIM MATRIX MEDIA LITERATA, penduduk adalah sekumpulan orang yang hidup dalam suatu wilayah geografis. Menurut UUD 1945 Pasal 26 ayat (2), penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sementara yang bukan penduduk adalah orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa.
Beberapa pengertian penduduk menurut para ahli di atas merupakan definisi yang beragam namun tetap mengacu pada satu hal, bahwa penduduk adalah orang-orang yang berdomisili di sebuah negara.


2. Pengertian Budaya / Kebudayaan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


3. Masalah Penduduk / Kependudukan & Solusi nya

Setiap Negara mempunyai masalah di bidang kependudukan. Masalah kependudukan yang dihadapi suatu negara berbeda dengan negara yang dihadapi negara lain. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi. Masalah-masalah kependudukan di Indonesia yaitu:
1. Jumlah penduduk besar.
2. Pertumbuhan penduduk cepat.
3. Persebaran penduduk tidak merata.
4. Kualitas penduduk rendah.
5. Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda.

Agar Anda dapat memahami masalah kependudukan di Indonesia seperti yang disebutkan di atas, perhatikan uraian berikut ini. Jumlah penduduk besar Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subyek dan obyek pembangunan. Jumlah penduduk yang besar bermanfaat dalam: - Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam. - Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain. Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu: Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh. Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini. Peran serta swasta yang telah dilakukan antara lain pembangunan pabrik/industri, sekolah swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain. Pertumbuhan penduduk cepat Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 –2000 sebesar 1,6% pertahun. Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil. Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera. Dari uraian di atas jelaslah bahwa Program Keluarga Berencana mempunyai dua tujuan pokok yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi. b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.
Persebaran Penduduk Tidak Merata Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia. Jika kondisi ini dibiarkan diperkirakan angka tersebut akan cenderung meningkat diwaktu yang akan datang. Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti: Munculnya permukiman liar. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain. Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah. Upaya-upaya tersebut adalah: - Pemerataan pembangunan. - Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan. - Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya. Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi. Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu: - Meratakan persebaran penduduk di Indonesia. - Peningkatan taraf hidup transmigran. - Pengolahan sumber daya alam. - Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. - Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran. - Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. - Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia. Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah: - terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang - terjadi kekeringan - tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi Kualitas Penduduk Rendah Kualias penduduk seperti yang telah dibahas pada kegiatan 1, tercermin dari tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan. Bagaimana dengan ketiga tingkat di atas bagi penduduk Indonesia. Dari pengamatan Anda, saya yakin Anda telah mempunyai pendapat bahwa secara umum tingkat pendapatan, pendidikan dan kesehatan penduduk Indonesia masih rendah.
b. Tingkat pendapatan rendah Berkat hasil-hasil pembangunan pendapatan perkapita penduduk Indonesia mengalami kenaikan. Tahun 1981 pendapatan perkapita sebesar 530 dollar AS, tahun 1990 sebesar 540 dollar AS, tahun 1996 sebesar 1.041 dollar AS dan tahun 1999 menjadi 1.110 dollar AS. Walaupun mengalami kenaikan ternyata pendatapan perkapita penduduk Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Dengan pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera. Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan. Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah. Bila kemampuan menabung rendah, pembentukan modal menjadi lambat, sehingga jalannya pembangunan menjadi tidak lancar. Untuk itu perlu dicari pinjaman modal dari negara lain untuk membiayai pembangunan. Masih rendahnya pendapatan perkapita penduduk Indonesia, terutama disebabkan oleh: Pendapatan/penghasilan negara masih rendah, walaupun Indonesia kaya sumber daya alam tetapi belum mampu diolah semua untuk peningkatan kesejahteraan penduduk. Jumlah penduduk yang besar dan pertambahan yang cukup tinggi setiap tahunnya. Tingkat teknologi penduduk masih rendah sehingga belum mampu mengolah semua sumber daya alam yang tersedia. Oleh karena itu upaya menaikan pendapatan perkapita, pemerintah melakukan usaha:
1. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
2. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
3. Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan peningkatan pendidikan.
4. Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)
5. Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.

b. Tingkat Pendidikan Rendah Walaupun bangsa Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan tingkat pendidikan namun karena banyaknya hambatan yang dialami maka hingga saat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah. Beberapa faktor penyebab rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia adalah:
1. Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat.
2. Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di sekolah.
3. Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya.

Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi masalah pendidikan. Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu: Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi. Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran 1994/1995. Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di sekolahnya. Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah. Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga. Meningkatkan pengetahuan para pendidik (guru/dosen) dengan penataran dan pelatihan. Penyempurnaan kurikulum sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan ketrampilan.
c. Tingkat Kesehatan Rendah Faktor-faktor yang dapat menggambarkan masih rendahnya tingkat kesehatan di Indonesia adalah:
1. Banyaknya lingkungan yang kurang sehat.
2. Penyakit menular sering berjangkit.
3. Gejala kekurangan gizi sering dialami penduduk.
4. Angka kematian bayi tahun 1980 sebesar 108 per 1000 bayi dan tahun 1990 sebesar 71 per 1000 kelahiran bayi.

Masalah gizi yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah: - kekurangan vitamin A - kekurangan kalori protein - kekurangan zat besi - gondok Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia yaitu:
1. Melaksanakan program perbaikan gizi.
2. Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
3. Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
5. Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
6. Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
7. Penyediaan air bersih.
8. Pembentukan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), kegiatan posyandu meliputi: - Penimbangan bayi secara berkala - Imunisasi bayi/balita - Pemberian makanan tambahan - Penggunaan garam oralit - Keluarga berencana - Peningkatan pendapatan wanita

Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda Golongan usia muda adalah penduduk yang berusia 0-14. Kebutuhan penduduk usia muda yang harus disediakan oleh pemerintah yaitu sarana pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan sarana pendidikan dan kesehatan yang disediakan pemerintah sering tidak seimbang dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu pemerintah terus menggalakkan partisipasi pihak swasta agar bersedia membangun sekolah maupun rumah sakit.
c. Sampai di sini apakah Anda sudah memahami masalah kependudukan di Indonesia?
d. Selanjutnya perhatikan uraian berikut ini! Dari uraian-uraian terdahulu dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang besar baru akan menguntungkan apabila diikuti dengan kualitas atau mutu yang tinggi khususnya bidang pendidikan dan kesehatan. Dalam suatu negara jumlah penduduk yang besar dengan kualitas yang rendah, lebih merupakan beban atau tanggungan bagi pemerintah daripada sebagai sumber daya tenaga dalam pembangunan.
e. Oleh karena itu setiap negara selalu mengupayakan peningkatan kualitas penduduknya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup. Melalui berbagai cara peningkatan kualitas sumber daya manusia diharapkan dapat tercipta manusia pembangunan Indonesia yang tangguh, berbudi luhur, cakap, terampil, percaya diri, dan bersemangat membangun.

 

4. Masalah Budaya / Kebudayaan, Serta Solusinya

Masalah-masalah yang sering terjadi pada kebudayaan :
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan
2. Proses pembangunan dampak positif dan negative berupa terjadinya perubahan dan pergeseran system nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat dari jauh dari pemrbenturan nilai budaya
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulakan perubahan kondisi kehidupan manusia yang membingungkanterhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi yang disamping memiliki segi-segi positif akibat dampak negative dari teknologi.
4. adanya kontak dengan negara lain, jika terjadi masalah akan menimbulakan kekacauan yang rumit dan membatalkan kerja sama antar negara
5. faktor dari dalam masyarakat dengan terjadinya permasalah atau pemberontakan antar warga, perambahan dan pengurangan penduduk Penyebab dari masalah kebudayaan :

Factor kemiskinan Perbedaan suku , ras , agama dan adat istiadat Teknologi yang semakin canggih Masuknya budaya asing yang dapat mempengaruhi budaya dalam negeri
solusi dari masalah tersebut :
1. Dengan kemajuan teknologi seharusnya ada batasan-batasan agar tidak terjadi penyelewengan hal-hal yang tidak di inginkan dan dapat merusak kebudayaan yang ada
2. masyarakat harus lebih bijaksana dalam menghadapi masalah
3. Dengan adanya perbedaan kebudayaan kita itu seharusnya saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut.
4. Bertingkahlaku yang baik antar manusia itu yang dapat menjadikan lingkungan lebih nyaman dan tentram.


Referensi :

http://dilihatya.com/876/pengertian-penduduk-menurut-para-ahli
http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/
http://mutiahand.blogspot.com/2013/10/masalah-kependudukan-dan-upaya.html?m=1
http://indahswari.blogspot.com/2011/03/masalah-penyebab-dan-solusi-budaya.html?m=1

No comments:

Post a Comment