Thursday 31 December 2015

Invasi Android Pada Sitem Operasi Ponsel Pintar

Apa Itu Android ?

Android adalah sistem operasi yg dirancang untuk perangkat mobile layar sentuh seperti ponsel pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler. Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.

Antarmuka pengguna Android umumnya berupa manipulasi langsung, menggunakan gerakan sentuh yang serupa dengan tindakan nyata, misalnya menggeser, mengetuk, dan mencubit untuk memanipulasi objek di layar, serta papan ketik virtual untuk menulis teks. Selain perangkat layar sentuh, Google juga telah mengembangkan Android TV untuk televisi, Android Auto untuk mobil, dan Android Wear untuk jam tangan, masing-masingnya memiliki antarmuka pengguna yang berbeda. Varian Android juga digunakan pada komputer jinjing, konsol permainan, kamera digital, dan peralatan elektronik lainnya.

Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache. Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java. Pada bulan Oktober 2013, ada lebih dari satu juta aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 50 miliar aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android. Sebuah survei pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi bergerak. Di Google I/O 2014, Google melaporkan terdapat lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan Android, meningkat dari 583 juta pada bulan Juni 2013.

Faktor-faktor di atas telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan Android, menjadikannya sebagai sistem operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan di dunia, mengalahkan Symbian pada tahun 2010. Android juga menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal. Sifat Android yang terbuka juga telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis dengan menggunakan sistem operasi lain.

Pada November 2013, Android menguasai pangsa pasar telepon pintar global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung, dengan persentase 64% pada bulan Maret 2013. Pada Juli 2013, terdapat 11.868 perangkat Android berbeda dengan beragam versi. Keberhasilan sistem operasi ini juga menjadikannya sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan teknologi. Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta perangkat Android telah diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google Play.


Sejarah Awal & Perkembangan Android

Android, Inc. didirikan di Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger), Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, Inc.), Nick Sears (mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan pengembangan antarmuka WebTV) untuk mengembangkan "perangkat seluler pintar yang lebih sadar akan lokasi dan preferensi penggunanya". Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kamera digital, namun kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone Apple belum dirilis pada saat itu). Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat Rubin, meminjaminya $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.

Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc., namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini. Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel, dengan janji bahwa mereka menyediakan sistem yang fleksibel dan bisa diperbarui. Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerjasama ini terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi.

Spekulasi tentang niat Google untuk memasuki pasar komunikasi seluler terus berkembang hingga bulan Desember 2006. BBC dan Wall Street Journal melaporkan bahwa Google sedang bekerja keras untuk menyertakan aplikasi dan mesin pencarinya di perangkat seluler. Berbagai media cetak dan media daring mengabarkan bahwa Google sedang mengembangkan perangkat seluler dengan merek Google. Beberapa di antaranya berspekulasi bahwa Google telah menentukan spesifikasi teknisnya, termasuk produsen telepon seluler dan operator jaringan. Pada bulan Desember 2007, InformationWeek melaporkan bahwa Google telah mengajukan beberapa aplikasi paten di bidang telepon seluler.

Pada tanggal 5 November 2007, Open Handset Alliance (OHA) didirikan. OHA adalah konsorsium dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google, produsen perangkat seluler seperti HTC, Sony dan Samsung, operator nirkabel seperti Sprint Nextel dan T-Mobile, serta produsen chipset seperti Qualcomm dan Texas Instruments. OHA sendiri bertujuan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat seluler. Saat itu, Android diresmikan sebagai produk pertamanya; sebuah platform perangkat seluler yang menggunakan kernel Linux versi 2.6. Telepon seluler komersial pertama yang menggunakan sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang diluncurkan pada 22 Oktober 2008.

Pada tahun 2010, Google merilis seri Nexus; perangkat telepon pintar dan tablet dengan sistem operasi Android yang diproduksi oleh mitra produsen telepon seluler seperti HTC, LG, dan Samsung. HTC bekerjasama dengan Google dalam merilis produk telepon pintar Nexus pertama, yakni Nexus One. Seri ini telah diperbarui dengan perangkat yang lebih baru, misalnya telepon pintar Nexus 4 dan tablet Nexus 10 yang diproduksi oleh LG dan Samsung. Pada 15 Oktober 2014, Google mengumumkan Nexus 6 dan Nexus 9 yang diproduksi oleh Motorola dan HTC. Pada 13 Maret 2013, Larry Page mengumumkan dalam postingan blognya bahwa Andy Rubin telah pindah dari divisi Android untuk mengerjakan proyek-proyek baru di Google. Ia digantikan oleh Sundar Pichai, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala divisi Google Chrome, yang mengembangkan Chrome OS.

Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakukan sejumlah pembaruan untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru, dan memperbaiki bug yang terdapat pada versi sebelumnya. Setiap versi utama yang dirilis dinamakan secara alfabetis berdasarkan nama-nama makanan pencuci mulut atau cemilan bergula; misalnya, versi 1.5 bernama Cupcake, yang kemudian diikuti oleh versi 1.6 Donut. Versi terbaru adalah 5.0 Lollipop, yang dirilis pada 15 Oktober 2014. Terakhir, google telah mengembangkan kembali ke versi 6.0 yg di beri codename Marshmellow pada tahun 2015.



Fitur-Fitur Android serta perbandingkan dengan OS lain

 Fitur-fitur android secara umum tidak berbeda jauh dengan fitur-fitur yg di tawarksan oleh OS Mobile pendahulunya seperti Blackberry, Windows Phone, bahkan sekelas iOS besutan Apple Mac yang di tanamkan khusus untuk perangkat mobile mereka seperti iPhone & iPad. Namun ada beberapa fitur yang bisa di bilang adalah Kelebihan tidak di miliki oleh yg lain. Berikut beberapa fitur tersebut :

1. Root Access 





Root merupakan istilah pada Linux yang berarti User utama dalam sistem operasi, atau dalam windows kita mengenal nya dengan istilah Administrator. Karena Android berbasis pada Linux, maka dalam Android juga ada Istilah Root. Root Access sendiri adalah akses yg diberikan kepada pengguna sebagai Root dalam sistem Android. Root Access dapat digunakan untuk merubah tampilan interface, atau pun menambah fitur yg dibatasi oleh pabrikan yg memproduksi perangkat ponsel pintar tersebut. Untuk membuka Root Access, android harus di root menggunakan script dan aplikasi tertentu.

2. Unlock Bootloader, Custom Kernel & Custom ROM


Selain Root, ada juga Istilah Unlock Bootloader. Tidak berbeda dengan Root, Unlock bootloader ini juga berfungsi untuk kustomisasi pada perangkat Android. Namun kustomisasi ini bersifat lebih tinggi tingkatan nya, seperti Menginstall Custom Kernel atau Custom ROM. Kernel ada inti dari sebuah Sistem Operasi, Kernel pada Android berisi Inti sistem dan Recovery System seperti Clockwork Mod (CWM) & Team Win Recovery Project (TWRP). Sedangkan ROM adalah berisi Sistem Android itu sendiri, maka Custom ROM berarti OS Android yg sudah di kustomisasi dan berbeda dengan Bawan pabrik.

3. Recovery System

Recovery berada pada Kernel Android dan dapat di Install jika telah memiliki Root Access, atau bisa langsung di Install Custom Kernel yg sudah terdapat Sistem Recovery nya jika perangkat sudah di Unlock Boatloader. Ada 2 Jenis Recovery System pada Android, yaitu Clockwork Mod (CWM) & Team Win Recovery Project (TWRP).

4. As User As Developer


lagi-lagi user di untungkan karena Android yg bersifat Terbuka (Open-Source), sehingga user bisa mengembangkan sendiri OS Android sesuai yg di ingin kan dengan berbasis pada Source dari OS Android bawaan pabrikan. Maka As User As Developer, maksudnya kita bisa menjadi User dan bisa juga sebagai Developers (Pengembang) dalam satu waktu yg sama. Tidak seperti OS lain seperti Windows Phone & iOS yg hanya di kembangkan oleh perusahaan yg memproduksi perangkat.


5. USB On The Go

Universal Serial Bus (USB) bukan lah teknologi baru dan sudah mendukung perangkat ponsel sejak lama. Namun yg membedakan disini, USB yg mendukung hanya dapat menyambungkan perangkat pada Komputer dan Komputer dapat membaca Storage Memory (Penyimpanan) perangkat seperti Memory Internal & Micro SD. Tetapi pada versi 4.0.4 atau Ice Cream Sandwich, android sudah mulai mendukung fitur USB On The Go yg mana fungsi justru bisa di bilang berbalik. Pada USB On The Go, kita dapat mengambungkan perangkat USB seperti USB Flashdisk, Keyboard atau Mouse ke perangkat Android kita dengan menggunakan Konverter agar dapat tersambung dengan port USB pada ponsel yg biasa nya menggunakan jenis port Micro USB.

6. NFC (Near Field Communication)

Teknologi Ini pertama kali di gunakan oleh perusahaan Sony Mobile Communication yg sebelumnya bernama Sony Ericsson Mobile Communication. Teknologi ini di tanamkan pada perangkat besutan mereka, yaitu Sony Xperia. NFC sendiri merupakan bentuk komunikasi nirkabel jarak-pendek di mana antena yang digunakan lebih pendek daripada gelombang sinyal operator (yang mencegah interferensi gelombang dari antena yang sama). Pada jarak-dekat (tidak ada definisi universal berapa panjang gelombang jarak-pendek namun untuk tujuan praktikal anggap saja panjang gelombangnya seperempat dari gelombang biasa) antena dapat menghasilkan medan elektrik, atau medan magnetik, namun tidak medan elektromagnetik. Komunikasi NFC merupakan medan eletrik yang termodulasi, atau medan magnetik termodulasi, namun tidak berasal dari gelombang elektromagnetik radio. Sebagai contoh, antena putaran kecil (juga dikenal sebagai putaran magnetis) menghasilkan medan magnet, yang dapat diambil oleh antena putar kecil lainnya, jika cukup dekat.


7. Face Unlock

Face Unlock, merupakan fungsi penguncian perangkat ponsel pintar / tablet anda dengan menggunakan scan wajah anda. Fitur ini hanya bisa di terapkan pada ponsel yg memiliki kamera depan. fitur ini pertama kali ada pada versi 4.0.4 atau Ice Cream Sandwich, namun banyak laporan merebak bahwa fitur ini dapat di manipulasi dengan foto dari pengguna perangkat. Selanjutnya google mengembangkan fitur ini pada versi 4.1 atau Jelly Bean, dengan menambahkan pilihan untuk berkedip atau membuat gerakan saat membukan dengan Face Unlock agar tidak termanipulasi dengan foto.

8.  Wifi Hotspot / Tethering

Fitur ini juga bisa di bilang andalan, apalagi bagi para user yg memiliki mobilisasi tinggi. Saat mereka membutuhkan koneksi internet untuk laptop mereka, sementara mereka tidak memiliki Modem atau tidak ada Jaringan Wifi yg dapat di akses. Maka solusi yg bisa di dapat adalah dengan menjadi ponsel mereka sebagai Modem ataupun menjadi Hotspot. Cara nya adalah dengan Fitur Tethering ini yang dapat di lakukan dengan menyabungkan ponsel pada latop melalui USB (USB Tethering) atau pun melalui koneksi Nirkabel seperti Wifi (Wifi Hotspot) dan Bluetooth (Bluetooth Tethering).


Referensi :



Klik Disini Untuk File Power Point --> TOU - Invasi Android.pptx

No comments:

Post a Comment